III . Pangeran Melas dan Putri Naas

Sekitar 0,5 Masehi yang lalu. Hiduplah seorang putri yang tidak jelita. Sebut saja Putri Naas. Dia memiliki empat sahabat yang baik, cantik dan jelita. Keempat sahabatnya adalah Cinderella, Aurora, SnowWhite dan Belle.  Putri ini memiliki julukan naas karena tingkahnya yang biadab dan meresahkan warga. Awal cerita , sang putri sangat membenci hewan yang tak berhidung. Panggil saja babi. Saking jijiknya dengan babi, Sang putri selalu meniru tingkah laku babi.  Akhirnya babi risih dengan kelakukannya dan melaporkannya kepada Flying Dutchmen. Dari situlah, semua warga DisneyLand, Bikini Bottom, Konoha dan segala macam kerajaan mulai dari Majapahit sampai dengan kesultanan Hamengkubuwono XXI mendengarkan kisah tragis seekor babi kepada Flying Dutchmen. Dengan demikian dan mengucap bismillahirrohmanirrokhim, Papihanda mengganti nama putri yang semula bernama Siti Alexandra Erectus menjadi Naas.



Disisi lain, dibelahan bumi bagian barat tak berdaya. Sebuah kerajaan makmur pun juga berdiri dengan eloknya. Seorang pangeran gagah perkasa kekeringan tampak lesu tak bergairah. Dia bernama Melas Asih Kasihanipun. Karena sejak lahir, dia tampak sangat melas serupa fakir miskin. Karena dia keturunan Raja , maka dia dipanggil pangeran. Dia sedang sakit busung lapar sejak beradab-abad yang lalu. Raja yang selaku Ayahnya sudah jijik melihat anaknya yang tak berdaging, hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga #loh. Penyakitnya berawal dari diet. Dahulu kala, Pangeran berfikir, “emangnya yang bisa diet Cuma cewek doang? Gue buktiin cowok juga bisa !!” dari situlah, akhirnya Pangeran keterusan sampai akhirnya lupa makan. Sekali makan nasi dimuntahkan. Dia hanya bisa makan beling serupa kuda lumping sambil swimming terus garuk-garuk ketek-ing. Semua warga pun merasa kotor dan hina melihat kedua makhluk Tuhan yang lemah ini. Pangeran Melas dan Putri Naas.

Pangeran Melas, Putri Naas, Cinderella, Aurora, Belle dan SnowWhite adalah teman sebaya sejak mereka duduk dibangku kelas nol kecil TK. Beberapa hari yang lalu, ada tugas seni budaya dari sekolah. Pangeran Melas dan Putri Naas adalah kelas nol kecil kuadrat sin gamma, sedangkan Cinderella, Aurora, Belle dan SnowWhite adalah kelas nol kecil 2logn+ tan alpha. Karena tiap kelas berbeda tugas, Pangeran Melas memutuskan mengajak Putri Naas membeli kertas bungkus di Togamas.

Karena berasal dari kerjaan yang berbeda. Keduanya hilang ditengah kota. Karena kelalaian Pangeran selaku lelaki. Dia lupa membawa GPS. Namun dengan pepatah “malu bertanya sesat dijalan” akhirnya mereka sampai di Togamas.

Kemudian mereka memarkirkan kuda
.
“mbak ada kertas?” Tanya Putri Naas kepada mbak-mbak Pramuniaga sambil ngupil.

“ada mbak. Kertas apa ya?”

“kertas bungkus mbak katanya pak Guru saya” sela, pangeran Melas dengan tampang melas.

Mbak-mbak Pramuniaga sambil menunjukkan tempat, kemudian Putri Naas berkata kepada Pangeran, “ini yang namanya kertas bungkus? Kok bagusan yang ini ya las?” “itukan kertas layangan, kenapa ambil yang itu? kite kagak butuh bego’”. Bebapa pertikaian akhirnya memutuskan, mereka berdua membeli kertas kado bermotif bunga ditambah lope-lope pink.

Perjalanan pulang dan sesampainya di kediaman istana Putri Naas. Tampak Cinderella, Aurora , SnowWhite dan Belle sedang menunggu ditaman dan duduk dengan manisnya dan megahnya gaunnya. Tak lama setelah melihat Putri Naas dihantarkan pulang oleh Pangeran Melas dengan kuda kelam sekelam orangnya. Keempat sahabat tersebut pergi sejenak ke warteg terdekat karena kehausan.

Beberapa menit kemudian.
“hei las, lamo tak jumpo kao. Makion hitaom sajo kao itoo”, sapa Cinderella.

“eh, as tadi gue nemu duit 10 dolar tuh dipinggir jalan.” Sela Aurora.

Putri Naas meraba saku dan sekujur tubuhnya kemudian “itu duit gue begok, mana?”

“udah aye beliin jajan barusan diwarteg. Ni tadi kite sambil nungguin elo ngobrol ame si Melas kale” serobot Belle.

“itu duit gue buat 10 abad kedepan, terus gue kalo mau shopping begimane? ” si Naas mulai sedih.

“ya ntu kan uda ada Melas, ngapain bingung segala. Masak mintak Papihanda lagi kagak boleh? Ponsel kau pun banyak. Jual saja satu yang Blackberry” tegur SnowWhite.

“loh, Naas belum shopping? Shopping sama aku mau?” perhatian dari mulut Pangeran Melas pun terceletuk.

“eciyeeeee, ihiiiir, cuit cuiiit. Pangeran suka sama putri yaaa?” ledek keempat sahabatnya.

Tanpa pikir panjang, akhirnya pun Putri Naas meninggalkan keempat sahabatnya dan pergi shopping ke Matahari dengan Pangeran Melas. Dengan kuda hitam kelam menggelegarnya, Putri Naas dibonceng. Di Matahari nampaknya, Putri Naas akan Shopping pakaian haram semacam lingerlie bermotif macan.

Seusai berbelanja, mereka berdua pergi ke parkiran untuk mengambil kudanya terpakir. Disana tidak hanya kuda yang terparkir manis. Ada juga elang Indosiar,  tikus-tikus yang pernah dirubah ibu peri untuk menjadi pengawal Cinderella dan rusa-rusa milik Santa Claus.

“how much bang?” Tanya pangeran kepada abang-abang parkir.

“only $70, guy” jawab abang parkir.

“eh busyet, ni parkiran apa aye beli kuda lagi bang? Mahal bener” setengah esmoni.

“ente kagak trima? Yaudah, tinggal aja kudanya. Gue tahan disini”

“kagak bisa. Ini namanya penyalahgunaan hak asasi manusia. Abang bisa saya tuntut kepengadilan negri Jakarta pusat loh. Nantik abang bisa masuk penjara. Nantik abang kagak kerja lagi. Anak istri abang mau makan apa? Pikir dong bang pikirrr. Baek baek loh bang. Gini-gini bapak aye juga Raja bang. ”

“cerewet banget. Eloh pangeran kere ya? Yang namanya Raja juga kaya kale. Kagak ada duit cash? Nih ada mesin atm”.

Blablablabalbala…
10 jam kemudian.

Putri pun ngambek dan lebih memilih naik angkot jurusan Arjosari-Gadang. Karena kelamaan nunggu pangeran Melas tawar menawar dengan abang-abang parkiran. Mukanya udah mendukung kalo dia Melas gitu. Body juga dukung banget keker banget, kekeringan. Perut apalagi, orang lagi busung lapar juga. Apalagi yang gak bisa dikasihani dari seorang Pangeran Melas? Tawar menawar sampai selama ini? Apa bentuk tubuh, perut dan muka Pangeran Melas kurang melas ? sampai akhirnya Putri Naas berdoa didalam angkot :

“bundadari, tolongin Putri Naas bundadari. Putri hendak menyukai Pangeran Melas. Putri hendak membantu menyembuhkan busung lapar yang dideritanya berabad-abad tahun lamanya sudah. Tapi mengapa ini terjadi? Tapi tak dapat dipungkiri gue mulai suka ame dia bundadari. Sumpeh deh”.



To Be Continued ...

Komentar

Postingan Populer