tujuan ku setelah lulus SMK

                Mungkin tidak semua orang bisa melanjutkan pendidikan ke Perguruan tinggi sampai sarjana. Namun hanya sekedar angan atau harapan, siapa yang melarang. Padahal dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar kiasan “Tuntutlah ilmu sampai ke liang lahat”.  Selama orangtua masih mampu dan kita ada keinginan untuk melanjutkan ke bangku kuliah. Mengapa tidak, jika sebaiknya kita melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Langkah awal, sebaiknya kita melihat kondisi dulu. Apakah orangtua mampu atau tidak. Bisa juga, jika kita memang memiliki tekat tinggi untuk kuliah namun tiada biaya, kita bisa mencari beasiswa baik lokal maupun non lokal. Selanjutnya, pilih program studi atau jurusan yang sesuai dengan minat kalian. Jika kita selepas bangku SMA, mungkin saja jurusan selanjutnya sebagian besar menuju bidang keperawatan atau dokter atau juga ekonomi. Untuk yang lulusan bangku SMK, kita bisa melanjutkan jurusan kita atau kita memilih mencari ilmu baru dengan kata lain ‘nyelentang’ dari jurusan. Bukan merupakan masalah. Asalkan sesuai dengan minat tiap individu yang akan melanjutkan kuliah. Kemudian, pikirkan juga, jika setelah kita lulus dari universitas tersebut, tentu saja kita harus berkarir. Misalnya : saya seorang murid SMK Telkom Malang, setelah saya lulus dari SMK nanti kalau memang dana dari orang tua saya mendukung, sebaiknya saya menjutkan kuliah dulu. Untuk jurusan mungkin pilihan saya seputar jurusan Tehnik Informatika, karena sesuai  dengan jurusan saya waktu di SMK. Selain itu saya memilih jurusan itu karena sebanding dengan jurusan saya ketika masih duduk dibangku SMK , saya lebih mendalami dan lumayan memahami bidang tersebut dari pada bidang yang lainnya. Tentunya, setelah saya kuliah dan lulus dari bangku kuliah dengan menyandang minimal gelar S1, saya baru akan memasuki dunia kerja. Universitas yang saya inginkan juga cukup unggul, saya ingin melanjutkan ke Institut Managemen Telkom Bandung. Dengan jurusan tentang periklanan. Namun, banyak juga yang saya pikirkan salah satunya selain biaya kuliah, saya juga memikirkan biaya untuk sehari-hari. Kemudian, jika ditanya apa profesi impian saya selanjutnya, untuk saat ini, sesuai dengan bidang saya, saya ingin menjadi programmer yang handal atau pun bekerja pada perusahaan jaringan milik swasta. Kalaupun dana dari orangtua saya kurang mendukung, penyebab utama juga karena harga kuliah jaman sekarang semakin tidak karuan. Saya bulatkan tekad untuk langsung terjun ke dunia kerja. Sekitar 1 atau 2 tahun barulah saya melanjutkan jejang S1 dengan biaya saya sendiri. Cara yang ini lebih membuat diri sendiri bangga, daripada masih harus dengan biaya orang tua. Toh juga, setelah kita lulus kuliah. Kita lebih cepat mendapat pekerjaan. Karena setidaknya kita sudah memiliki pengalaman yang cukup didukung pula dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Bagi perusahaan, nilai ijazah seperti itu dinilai lebih mahal daripada tingkat pendidikan yang tinggi namun belum ada pengalaman bekerja. Sebenarnya cara kedua tersebut yang saya inginkan. Saya tidak ingin kuliah, selain kuliah dimata saya sangat mahal, kuliah juga tak seenak sekolah yang masih ada tata tertib nya. Kuliah itu serba hidup bebas !
                Bagi yang benar-benar menginginkan kuliah, Universitas di Indonesia maupun di manca Negara, masih menyediakan banyak beasiswa bagi siswa berprestasi. Salah satu yang harus didalami yaitu bahasa Internasional (bahasa Inggris). Hampir semua jenjang ataupun ajang menyediakan tes bahasa inggris untuk menyeleksi calon anggota barunya. Jaman sekarang, jangan hanya bisa menggantungkan pada uang. Yang lebih dibutuhkan prestasinya, kemampuan akademiknya, bukan cantik atau kaya nya. Orang yang banyak duit, berani bayar mahal di salah satu Universitas tertentu, belum tentu jadi orang sukses dikemudian harinya. Dunia kerja itu lebih kejam daripada dunia pendidikan.
                Jaman-jaman sekarang juga, hampir semua perusahaan meminta karyawannya dengan pendidikan minimal S1. Tuntutan pendidikan yang tinggi juga yang menyebabkan sebagian masyarakat Indonesia menjadi pengangguran. Karena mahalnya biaya pendidikan.

Komentar

Postingan Populer