#SerpihanSuratUntukR : 26. Masih tentang kamu
Malang, 8 Februari 2013
Dear,
R.
Hai , kamu.
Ini surat pertama setelah semua
surat ternyata terkirim dengan sendirinya. Entah, dengan cara apa Tuhan
menuntunmu menemukan tumpukan surat tak berguna ini. Namun, tetap saja
inisialnya kamu. Wajar, jika kamu akan penasaran tentang tulisan-tulisan
serpihan surat ini.
Menggantung senyum menghadap
langit. Barangkali kali ini duri mawar akan melunak sembari aku berhenti
meratapi. Setidaknya, aku masih betah dengan setia. Sekalipun mencoba melupa
namun gagal juga. Serupa syair lagu “ku
pergi kau kembali – Cakra khan, Harus terpisah”.
Sekian banyak kisah sudah ku
rajut perlahan sendirian. Ku tulis dengan hati. Perasaan. Dan diksi yang ku
rasa tepat. Move on adalah perihal
yang sudah pasti tak akan pernah aku tulis. Tak sedikit pun ada niatan atau
kemauan untuk ku jabarkan. Semuanya disini hampir tentang kesedihan. Tentang kebodohan
yang setia pada pasangan.
Pada suatu hari masa-masa lampau,
aku sering bermimpi, kau kembali sebagai sosok yang sempurna. Kembali menggandeng
ku dan berkata ‘maaf, selama ini aku masih memikirkanmu’. Inilah yang ku hanyutkan
bersama doa cinta kepada Sang Penguasa Alam Semesta.
Kiloan mimpi dan harapan untuk
kembali dan tak pernah pergi lagi. Menjunjung tinggi keyakinan hati. Memilih satu
langkah untuk bertahan seribu tahun lagi.
Sayangnya, ini masih tentang kamu
dan tentang aku yang selalu tak mau melihatmu berlalu.
Komentar
Posting Komentar