#SerpihanSuratUntukR : 17. Succes Person
Sudut gubuk peristirahatan , 25
Januari 2013
Dear,
R.
Aku.
Pejuang rindu dari jauh.
Aku ingin bercerita tentang ini. Tentang
perasaan bahagia yang teramat dalam. Seperti rasa jatuh cinta pada pandang
pertama. Di hiasi senyum dan tawa kecil. Mungkin raga pun juga bisa bergejolak
selayaknya mengikuti konser megah meriah dengan jingkrakan-jingkrakan lepas
tanpa beban.
Bagaimana tidak? Ku dapati chat di
Facebook dari mu. Kau tanyakan aku sedang dimana. Kita saling memberi kabar. Saling
bergurau. Saling menepis rindu. Meskipun tak ada sepatah kata pun tentang rindu
di antara kita. Kita hanya saling menutupi.
Barangkali kita hanya terperangkap
kata yang di sebut “sulit”. Ya, sulit. Sulit untuk saling mengakui. Mengakui sebuah
teka-teki yang terpampang jelas didalam hati. Menerka-nerka bayangan rasa yang
samar. Sejenis butuh namun dalam bentuk tak utuh.
“jangan lupa maem :) ”
kata ku padamu. Yang juga kau balas hangat “kamu
makano dulu iya padal uda luaper nguantuk”. Sebuah perhatian kecil dengan balasan begitu
melambungkan hati. Sesaat terasa
melayang di angkasa. Berlayang kesana kemari. Terbang.
Tanpa
kau tau ada satu percakapan yang mendrobrak hatiku demikian hebat. Penyemangat ku.
tentang masa depan. ketika aku berkata , “be a succesfull
person. lagi dimana ini
mas?” dan tanggapanmu “di sto telkom, masih belum
pulang. oke. sukses bareng. Kalau bisa
kamu duluan amiin”. Nice ~
it's so beautiful. when we pray each other
to be a successful person.
in the different place
Terima kasih telah
berbagi kabar :)
Malang.
Komentar
Posting Komentar