#SerpihanSuratUntukR : 7. Air dan Kain
Malang, 7 Januari 2013
Dear,
R.
Tik tok tik tok tik tok. Suara jarum jam berpindah dari detik satu ke
detik berikutnya. Teng teng teng teng teng teng teng teng teng teng teeeeenggggg.
Sudah sebelas kali.
Mau ku tulis apa hari ini?
Oh, bagaimana kalau tentang air
dan kain?
Tadi siang-siang mendung. Tak sengaja
diam mengamati tetesan air. Gerakan tetesan
perlahan satu demi satu. Dari pangkal rambutku meluncur bebas ke ujung rambut. Ketika
dia sampai di ujung. Mungkin dia berteriak. “aku tak ingin jatuh”. Selang beberapa
mili detik, sampai membentuk sebuah bentuk mungil. Akhirnya terjatuh juga.
Ketika dia terjatuh mengenai kainku.
Kau tau apa yang terjadi sayang?
Dia lenyap. Menghilang tak
berbentuk kristal. Namun, membekas.
Tapi disisi lain, usai bercak
basah membekas pada kainku. Bekas itu menghilang beberapa ratus detik
setelahnya. Ku coba beri percikan. Dengan bangganya para percikan itu meluncur
bebas menabrak kain-kain lembutku. Kembali
membekas dan kembali lenyap. Mengering.
Tak pernah ku dengar kain berkata pada air, "hai air, jangan terus-terusan kau buatku lemah tak berdaya. Aku lelah harus basah karena mu dan kemudian kering dan kemudian basah lagi".
serupa siapa sosok kain itu? :)
Did you know? Till now, I never
try to move on.
Komentar
Posting Komentar