#SerpihanSuratUntukR : 8. Pasti Kembali
Malang, 8 Januari 2013
Dear,
R.
Selamat malam,
Sudah saatnya mengadu kepada
malam tentang rindu dan kamu. Serupa puisi yang tak pernah ada ujung untuk
pemberhentian. Bak sepanjang jalan lurus tanpa halte. Selalu kamu , kamu , kamu
dan kamu. Tokoh utama. Disetiap goresan kisah indah di masa lalu.
Mereka bilang, “pasti kembali,
vi”. Ribuan kata “pasti kembali” sudah
kudengar sejak sajak serpihan surat untuk mu belum sempat ku buat. Hanya
“semoga” dan “amin” yang tak lepas dari bibir manisku. Ya, semoga kau lekas
kembali dan amin.
Bukan tentang perpisahan yang membuatku hidup berkalang sepi. Ini tentang rasa sayang dan kenangan. Tak lebih dari itu.
Menanti waktu mengembalikan kotak kesadaranmu. Membiarkan
bekas luka menghilang dan kembali baru. Menunggu datangnya waktu saat kau tau,
akulah pelukanmu yang nyata, bukan semu.
Aku hanya ingin menjadi sesuatu.
Kecil dan mungil. Selalu kau rindu dan sangat berarti untukmu. Menahan segala
rasa. Kecewa. Putus asa. Rindu. Dan sayang.
Kau mau tau? Lihatlah Aku.
Komentar
Posting Komentar